Senin, 28 April 2014

Pergaulan Bebas

Manusia terus mengalami masa pertumbuhan, mulai dari masa balita, kanak – kanak, remaja, dewasa muda, dewasa, dan lanjut usia.  Ketika mereka beranjak dari kanak – kanak menuju remaja, banyak perubahan di dalam dirinya, baik secara fisik maupun karakter. Baik wanita maupun laki – laki, mereka mulai mencari jati diri, mulai menarik dengan lawan jenis, dan mencoba sesuatu yang baru. Mereka mulai ikut dan berperan aktif  dalam suatu komunitas yang memiliki hobi yang sama atau sesuai dengan kenyamanan mereka.
Seiring berjalannya waktu, banyak kalangan anak remaja yang salah menemukan dunia pergaulan.  Hal ini bisa disebabkan karna kurangnya pengawasan serta perhatian dari orang tua. Orang tua kurang memperhatikan dan memberikan penjelasan saat menuju masa remaja. Oleh sebab itu tidak heran, banyak anak remaja yang terjerumus ke pergaulan bebas.
Anak remaja yang masuk dalam pergaulan bebas, mereka akan terjerumus ke dalam hal – hal yang rusak, seperti minum – minuman alkohol, narkoba, free sex, dan lain – lain. Awal dari semua itu mereka hanya mencoba-coba dan mencari kesenangan sesaat , akan tetapi mereka tidak sadar bahwa lama-kelamaan mereka akan merasakan ketergantungan terhadap apa yang mereka lakukan.
Pergaulan bebas memberikan dampak negatif antara lain, mereka akan terkena HIV AIDS atau penyakit kelamin, akan melakukan aborsi, overedosis, akan merusak jaringan tubuh bahkan membawa pada kematian. Hal ini sangat menyedihkan. Banyak anak remaja yang akan kehilangan masa depan dan membuat hidup menjadi sia – sia.
Tahun demi tahun, pergaulan bebas semakin meningkat . Saya sebagai anak remaja, turut prihatin akan hal ini. Seharusnya mereka bisa mengejar mimpi setinggi – tingginya, tetapi mimpi itu sirna hanya karna pergaulan bebas. Pergaulan bebas dapat dicegah dengan adanya pengawasan dan pengarahan dari orangtua serta hidup semakin dekat dengan Tuhan. Karna dengan begitu, maka pergaulan bebas akan berkurang dan masa depan mereka tidak akan sirna J


Minggu, 27 April 2014

PENGARUH GENDER TERHADAP SOSIAL BUDAYA DI INDONESIA

A.    Tabel Presentasi Penduduk Menurut Provinsi dan Jenis Kelamin, Tahun 2009-2012


Keterangan :
Berdasarkan hasil yang didapat dari Lembaga Badan Pusat Statistik memperlihatkan bahwa setiap daerah memiliki presentasi jumlah penduduk perempuan yang lebih banyak bila dibanding dengan jumlah penduduk laki-laki, hal ini dapat memberikan berbagai pengaruh, namun kali ini presentasi gender ingin dibandingkan dengan pengaruh nya terhadap sosial budaya . Apakah memberikan pengaruh yang positif atau pengaruh negatif terhadap sosial  budaya, khususnya masyarakat Indonesia .

A.    Indikator Sosial Budaya 2003, 2006, 2009, dan 2012


Keterangan :
Tabel diatas menggambarkan hal yang menjadi indikator dalam kehidupan sosial budaya yang ada di Indonesia, dalam tabel tersebut memperlihatkan bahwa penduduk masyarakat yang berumur diatas 10 tahun, lebih banyak menghabiskan waktunya untuk menonton telivisi dibandingkan untuk mendengarkan radio, bahkan kegiatan yang paling sedikit dilakukan adalah membaca surat kabar, hal ini menunjukkan bahwa sejak usia 10 tahun, anak-anak tidak ditanamkan kebiasaan untuk membaca, sehingga kebiasaan membaca dianggap sebagai sesuatu yang membosankan, padahal kebiasaan membaca sangat penting untuk seseorang dapat menambah wawasan .

Kesimpulan :
Berdasarkan tabel diatas dapat ditarik kesimpulan, bahwa masyarakat Indonesia sebagian besar penduduknya berjenis kelamin atau gender adalah perempuan, bahkan setiap tahunnya jumlah perempuan terus mengalami peningkatan dimana peningkatannya lebih besar jika dibandingkan dengan peningkatan jumlah laki-laki. Apabila hal ini dikaitkan dengan social budaya ada banyak hal yang dapat dikaitkan, namun menurut Badan Pusat Statistik mencatat ada beberapa indicator dalam penilaian sosial budaya berdasarkan aktivitas sehari-hari yang dilakukan masyarakat mulai dari menonton televisi, mendengarkan radio, membaca, hingga melakukan olahraga . Dimana sebagian besar penduduk diatas 10 tahun lebih tertarik untuk menghabiskan waktu untuk menonton televisi . Dapat diambil kesimpulan, penduduk Indonesia yang sebagian besar adalah perempuan dengan kebiasaan menonton tv sebenarnya kebiasaan tersebut masih bisa ditanggulangi dengan menanamkan sejak dini kebiasaan membaca buku, diharapkan generasi muda yang akan datang dapat memajukkan bangsa ini menjadi bangsa yang lebih berkualitas dan mampu bersaing dengan masyarakat lainnya .


Rabu, 23 April 2014

PENGARUH KEMISKINAN TERHADAP KESEHATAN DI INDONESIA

A.      Tabel Jumlah dan Presentasi Penduduk Miskin di Indonesia




Keterangan :
Berdasarkan tabel diatas menjelaskan bahwa penduduk miskin di Indonesia hampir ada di seluruh kepulauan yang ada di Indonesia, dari tabel data diatas juga dapat kita lihat bahwa jumlah penduduk miskin di daerah pedesaan lebih banyak jika dibandingkan dengan daerah  perkotaan, hal ini disebabkan karena masyarakat pedesaan sebagian besar penduduknya bermata pencaharian hanya dibidang agrikultur jika dibandingkan dengan daerah perkotaan . Selain itu, presentasi penduduk miskin di pulau Jawa lebih banyak jika dibanding dengan pulau Sumatera, hal ini karena pusat kegiatan perekonomian masyarakat Indonesia yang lebih terkonsentrasi dipulau Jawa .

A.      Presentasi Indikator Kesehatan Masyarakat


Keterangan :
Berdasarkan tabel data diatas menjelaskan bahwa masyarakat Indonesia juga memiliki masalah kesehatan, yang juga menjadi perhatian penting bagi pemerintah . Apabila kita lihat dari tahun ke tahun kondisi kesehatan di Indonesia mengalami peningkatan, bahkan tingkat keberagaman penyakit yang ada di Indonesia juga semakin berkembang, hal ini menunjukkan bahwa pemerintah harus mulai mencari cara untuk mengatasi masalah kesehatan yang terjadi di Indonesia.

Kesimpulan :
Berdasarkan hasil penelitian Lembaga Badan Pusat Statistika mengenai “Pengaruh Kemiskinan Terhadap Kesehatan di Indonesia” menunjukkan bahwa kesehatan merupakan indikator yang dapat menjadi representasi tingkat kemiskinan yang ada di Indonesia, karena dari tabel yang disajikan dapat dilihat bahwa, tingkat presentasi kemiskinan yang ada di Indonesia berbanding lurus dengan semakin meningkatnya masalah kesehatan yang ada di Indonesia, hal ini dapat menjadi bahan pemikiran bagi pemerintah untuk mencari solusi un tuk mengatasi masalah kesehatan di Indonesia dengan terlebih dahulu mengatasi masalah kemiskinan yang ada, dengan cara membuat kebijakan untuk membuka lapangan pekerjaan dan melatih tenaga kerja yang ada di Indonesia agar mampu bersaing dengan tenaga kerja yang lainnya, selain itu pemerintah dapat meningkatkan sarana dan prasarana kesehatan untuk masyarakat sehingga masalah kesehatan dapat dibenahi secara perlahan, serta ikut campur masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan dan asupan gizi sehari-hari